Pada tahun 1966 profesor Philip kotler dari Northwestern
university menggunakan istilah pusat syaraf pemasaran (marketing nerve center). Ia mengidentifikasikan tiga jenis informasi
pemasaran:
· Intelijen pemasaran (marketing intelligence) informasi yang mengalir
keperusahaan dari lingkungan.
· Informasi pemasaran intern (internal marketing information)
informasi yang dikumpulkan dalam peruasahaan.
· Komunikasi pemasaran (marketing Communication) informasi yang
mengalir keluar lingkungan.
Jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran
adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat
hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui
penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan.
Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi
ini merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan:
·
Produk
·
Tempat
·
Promosi
·
Harga produk
·
Strategi pemasaran
Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem
informasi secara umum, yaitu komponen-komponen input, model, output, basis
data, teknologi dan kontrol. Perbedaan komponen-komponen ini antar sistem-sistem
informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem informasinya. Misalnya untuk
Sistem informasi pemasaran ini, maka komponen inputnya adalah input tentang
data pemasaran dan outputnya adalah laporan-laporan berisi informasi pemasaran. Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi
pemasaran perusahaan.
Subsistem pemasaran mengumpulkan
informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran
menlakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran. Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai
dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk
input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk
menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga
produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan
produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal,
pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base.
Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak
yang berbagi dengan area fungsional lain. Tiap Subsistem out put menyediakan
informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari bauran. Subsistem produk menyediakan
informasi tentang produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi
tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga
membantu manajer untuk membuat keputusan harga.
Fachreza Abdillah C1L 009 046
Tidak ada komentar:
Posting Komentar